Tuesday, February 22, 2011

Susu Formula Bayi Rencatkan Otak Bayi!

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Pemberian susu formula pada bayi baru lahir ternyata memberi risiko yang tak ringan. Otak bayi berpotensi tidak berkembang akibat terlalu banyak mengkonsumsi susu formula.
  
''Risiko sistem jaringan otak tidak terbangun sebanyak 20 peratus,''kata Penasihat Ikatan Bidan Indonesia (IBI) DKI Jakarta, Sri Purwanti Hubertin, Senin (23 / 8).
  
Hubertin mengatakan bahawa kandungan susu formula tidak sebaik kandungan nutirisi yang terdapat di dalam air susu ibu (ASI). Dia mencontohkan taurin, asid amino rantai panjang, untuk proses maturasi otak banyak terdapat di ASI dan hanya sedikit terkandung pada susu lembu.
  
Protein whey yang mudah diserap oleh usus bayi dan digunakan 100 peratus oleh badan ada pada ASI. 65 Persen protein ASI berjenis whey sedangkan pada susu formula kandungan protein whey maksimum hanya 20 peratus dan selebihnya protein casein. Whey protein diketahui mengandungi enzim, hormon, antibodi, faktor pertumbuhan, dan pembawa zat gizi.
  
Dalam sebuah rencana Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) disebutkan susu formula lebih banyak mengandungi protein casein hingga 80 peratus yang sukar dicerna usus bayi yang pada akhirnya dibuang oleh bayi. Pembuangan protein casein tersebut lewat ginjal. Sehingga ginjal bayi sudah dipaksa untuk membuang casein.
  
Ginjal bayi yang sudah bekerja membuang protein casein, dikatakan Hubertin, menjadi salah satu pencetus banyak kes gagal ginjal terjadi pada anak. Ia mencontohkan saat ini anak usia 14-15 tahun ada yang sudah menderita gagal ginjal.
  
''Risiko lain dari pengambilan susu formula adalah mudahnya terjadi pengapuran pada pembuluh darah,''kata Hubertin. Kerana lemak di dalam ASI selain sebagai nutrisi juga membentuk enzim penghancur lemak yang tidak diperlukan tubuh. Pada susu formula enzim penhancur tidak terbentuk sehingga lemak berdiam di dalam tubuh yang menyebabkan pengapuran pada pembuluh darah. ''Yang terlihat saat ini banyak orang stroke muda. Salah satu penyebabnya adalah pengapuran yang terjadi pada pembuluh darah,''tutur dia.
  
Beberapa risiko tersebut menyebabkan pemberian ASI sangat penting bagi bayi yang baru lahir. Ibu harus faham betapa pentingnya ASI bagi bayi. Namun Hubertin menyayangkan masih banyak pegawai kesihatan dan fasilias kesihatan yang belum menyedari pentingnya ASI bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Sehingga mereka kurang menggalakkan pemberian ASI pada bayi yang baru lahir.
 

No comments:

Post a Comment

Hantar Aduan Muslim Disini

http://ho.lazada.com.my/SHEKdp

Popular Posts